Dante memperlakukanku dengan begitu lembut. Dia menyuapiku, mendahuluiku makan lebih dahulu padahal dia juga pasti kelaparan, dan yang paling membuatku merasa senang dengan sikapnya adalah tidak membiarkanku untuk mencuci piring. Memang terdengar manja dan sangat tidak pantas untuk di sebut sebagai perempuan karena perempuan itu identik dengan pekerjaan rumah. Namun ketahuilah, perempuan di perlakukan istimewa juga sangat penting. Secara tidak langsung memberikan semangat yang sangat besar. Kini, dia mengajakku untuk melihat suasana pantai dari jendela kamar kami berdua. Angin ini seakan menghempas tubuh kita berdua, sangat dingin. Sangat romantis, dia memelukku dari belakang. Menaruh dagunya di pundakku dengan tangan yang melikari pinggangku. "Aku sangat tidak menyangka dengan semua i