Dante langsung menancapkan gasnya menuju rumah sakit. Tiba-tiba Dante di telpon oleh pihak rumah sakit kalau ibu sedang tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Padahal waktu itu, Dante mau menjawab siapa orang itu. Namun kabar buruk ini menghalangi Dante untuk menjawab. Sudahlah, mungkin belum saatnya. Rasa khawatir itu melingkupiku. Sepanjang jalan selalu terbayang keadaan ibu, dan tidak ada yang bisa di ajak untuk berpikir positif. Selalu saja mengarah pada perpisahan yang sesungguhnya. Semoga semua hanyalah angin saja. Mungkin aja Dante tahu kalau aku sedang sangat khawatir sekaligus sedih, membuatnya selalu memegang tanganku. Sedangkan Queensha dengan Higon mengikuti kami dari belakang dengan mobil Higon. "Tenang Ana, ibu pasti akan baik-baik saja" ujar Dante mencoba untuk menenan