Saga mengangguk, "Aku pasti akan membantumu. Tapi, berikan aku waktu." "Hal seperti ini sangat sensitif, jadi menurutku pasti Almira tidak mungkin bisa langsung terbuka bercerita. Apalagi pada orang baru," jelas Saga. "Iya aku paham," Tama mengangguk. "Aku akan bersabar." "Setidaknya, pencarian sudah semakin terarah dan Disa seperti sudah ada di hadapan mata," ucap Tama. "Aku sedikit lebih tenang." "Papa tak sabar untuk bisa menemuinya. Dia bilang Arumi memang sungguh sungguh putrinya. Aku melihat foto mama saat muda dan ternyata memang sangat mirip Arumi," Tama tersenyum. "Gadis kopimu adalah adikku," lanjutnya. Saga menenggak minuman di kaleng hingga habis, "Apa kamu.. Memberikan restumu?" "Maksudnya?" Tama bingung. "Saat Disa diketemukan, aku tidak akan ragu untuk menunt