Tok ... tok ... tok .... Suara ketukan pintu membangunkan gue dari tidur. Merasa terganggu, gue berteriak, "Berisik!!! Jangan ganggu tidur gue, hari minggu juga!" Namun bukannya ketenangan yang gue dapat, melainkan gangguan. Yap. Gangguan. Samuel masuk ke kamar gue, terus menarik paksa selimut yang gue pakai, sampai gue terduduk di kasur dengan muka kusut. Gue hendak protes, tapi Samuel keburu bersuara. "Tuan Besar menunggu anda di meja makan, Master Alexandra." Menyampaikan titah dari Bokap yang udah lama banget nggak gue temui. Habis itu Samuel langsung berjalan keluar dari kamar gue, meninggalkan gue yang masih mengumpulkan jiwa. Setelah jiwa terkumpul ... gue langsung bangkit dan lari ke ruang makan tanpa memedulikan muka bantal gue. Sesampai di dapur gue tercengang. Gimana enggak?