Agatha menghela napas kasar. “Tapi, kalau kondisi Zion-nya yang tidak subur, sampai kiamat pun Devya gak akan hamil, kan?” Amora mengangguk. “Iya. Gak akan bisa, kalau Zion yang hamilin. Kalau orang lain, tentu saja bisa.” Zion tersenyum miring. “Devya nggak pernah dekat sama lelaki mana pun. Bahkan dengan ayahnya saja dia tidak dekat.” Amora manggut-manggut dengan pelan. “Baiklah kalau begitu. Gue akan buat keterangan kalau rahim Devya kering, karena terlalu lama mengonsumsi obat KB. Dengan begitu, dia gak akan bisa berharap banyak.” Zion menganggukkan kepalanya. “Good job, Amora. Uangnya akan ditransfer. Thank you, untuk kerja samanya.” Amora menganggukkan kepalanya kemudian mengambil surat yang sudah dia buat untuk diberikan kepada Devya. “Sudah selesai. Seperti yang kalian minta,