“Ngapain Tuan Muda bawa saya ke kontrakan Mama?” Ziva mengernyit bingung, ada rasa sungkan pada Ibunya jika ia pulang ke rumah bersama seorang pria. Bagi Ziva, berdekatan dengan seorang pria adalah hal aneh saat disaksikan oleh ibunya. Sedangkan Ibunya melihat dirinya jalan bersama Ammar di restoran saja, beliau sudah memandangnya dengan tatapan curiga, lalu bagaimana jika sekarang Ammar malah sengaja membawanya ke rumah? Ziva tetap pada posisinya. “Saya nggak mau turun. Untuk apa Tuan Muda bawa saya ke sini?” “Memangnya kamu nggak kangen sama Mama kamu? Aku bawa kamu ke sini biar kamu bisa menjenguk Mamamu. Dan ini, berikan ke Mamamu!” Ammar memperlihatkan kotak kue yang ia beli di toko tadi. Astaga, jadi Ammar membeli kue itu untuk mama? Ziva semakin tidak mengerti dengan jalan pikira