15. Gara-gara Feby

1781 Words

                Hari ini Mas Dilan mengajakku ke rumah orang tuanya, dan kami akan menginap selama dua hari. Lusa, kami sudah harus ke Jepang, jadi dia ingin sekalian pamit. “Enak enggak, De?” tanya Mama ketika aku mulai mengunyah brownis buatan beliau. Aku menggigit sekali lagi sebelum memberi komentar. “Kayaknya ini brownis paling enak yang pernah aku makan, Ma.” “Kamu ini bisa aja, mujinya.” Mama tersenyum, lalu ikut mengigit brownis sepertiku. “Tapi beneran enak, Ma. Manisnya pas, enggak cepat yang bikin eneg.” “Ya bagus kalau kamu suka.”                 Aku mengangguk, lalu menggigit lagi. “Seenak ini, pasti suka, Ma.”                 Mama kembali tersenyum, lalu menghabiskan potongan brownis di tangan. Ngomong-ngomong Mama, beliau punya kesan kalem dan hangat. Agak jauh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD