Minggu pertama LDR berlalu dengan lancar, meski rasanya seperti sudah berabad-abad. Orang kasmaran memang selalu berlebihan, tidak ada yang bisa menampik hal itu. Bedanya, ada yang mau mengakui dan ada yang tidak. Saat ini sudah menginjak minggu kedua, dan masalah butik sudah ada titik terang. Ririn sudah tertangkap, meski uangnya belum kembali sepenuhnya karena sebagian sudah dipakai. Ririn bungkam, dia sama sekali tidak mau menjawab pertanyaan polisi mengenai uang yang tidak bisa dia kembalikan. Dia bahkan tampak sangat pasrah, terlihat tidak peduli lagi dengan nasibnya setelah ini. Kemarin aku menjenguknya, dan dia tampak acuh tak acuh. Andai tidak ingat di dekatku ada polisi, ingin rasanya kutinju wajah Ririn yang tampak tak menyesal sedikit pun. “Mi, Kak Rika ke mana, ya?” tanya