DANIEL VIISBHARTEEN

1084 Words
Renata pulang dengan Kesal meninggalkan Ruang Rapat yang Sesak Ini yang di dalamnya banyak penipu dan Koruptor. "Cihh.....berani sekali gadis itu menggertak kita, Suamiku ini tidak Bisa Di diam kan..!" Ucap Nyonya Gunawan. "Aku tau,tenanglah dia Fikir Mudah mendapatkan uang yang banyak dalam waktu satu bulan..? Para kreditor hanya mengenal pemain lama..!" Ucap Tuan Gunawan. "Kita lihat Saja Ayah . ,Ibu apa yang Gadis itu perbuat...? Ucap Jonatan. Mereka telah merencanakan untuk membuat Sabotase ,bagi Setiap Langkah Renata,Tuan Gunawan Sangat Licik Ia Sudah memerintahkan anak buahnya untuk mempersulit Setiap kangkah Renata dan Memata-matainya. Setelah keluar dari "MG Groups" Renata Kembali Ke kediamannya Ia Berfikir dengan Keras , Di Ruang kerja Yang Biasa Di Gunakan Sang Ayah dan ibu., ia Melihat Buku -buku. Tertata Rapih ,sebuah Lukisan Besar Kedua Orang Tuanya persis di dinding belakang Kursinya saat Berbalik Renata Melihat Senyuman Kedua Orang Tuanya Ini, Mereka Bahkan Mati Bersama. Ayah..., Kenapa Selama Ini Kau Tidak Pernah Mengabari Ku Tentang Perusahaan.? Jadi selama ini kalian Kesulitan..? dan aku hanya Tau dikirimi uang kuliah saja..? Hiks...hiks..., Suara Tangis Renata yang sangat menyesal tidak pernah tau kesulitan kedua orang tuanya selama ini. Dan ini di sebabkan oleh Si picik Licik Gunawan, Ia Harus Membayar Semua Kerugian perusahaan Renata Tau Banyak Dana mengalir ke Rekeningnya tapi Tidak Di Bukanya dalam Rapat Pagi tadi. Renata mengulas Berkas Pengajuan pinjaman Bank sang Ayah, Ia Melihat Kembali seluruh kelengkapannya bahkan tertera syarat Acc Bank di sana Ini bahkan melebihi standar ajuan lalu kenapa Sang Ayah di persulit, Renata Kini Tau Ini Semua Permainan Tuan Gunawan. Ayah...., Tunggulah Aku Akan Mempersiapkannya,,Benak Renata. Tiba-tiba dering Handphone Renata berbunyi, ini Adalah Teman Lamanya "Luna" Ia Pun Baru Pulang Dari "Ausi" sedang Berpesta di salah Satu Clubs Malam yang ada di Daerah Jakarta. Luna sedang merayakan Kelulusan nya Ia beruntung Tidak Harus Terkena Dilema Urusan Keluarganya Yang Pelik, dan Saat Ini Ia Sedang dalam Sambungan Telepon Dengan Renata. "Re...., Where are You....? Its So long.. Joint To My Party...., Ucap Luna. "Ya Ampun Rusuh amat sih Luna..? "Ayolah kita kan udah Janji mau Ketemu Kalau Udah Sampai Jakarta, Aku Tau Loh Kamu Udah Lulus dari Jimmy..!" "Maaf Aku Masih Berkabung kedua orang Tua Ku meninggal..!" "Whaaat.....?" Yang bener...? Ya Tuhan Turut berduka cita ya...? " Terima kasih luna....!" "Eits......yang meninggal tentu akan kita Kenang selamanya, yang hidup...came On life goes On.....!! Ayoo datang saja itung-itung refres Biar Otak Segar.. Ayolah...Masa Mesti mohon-mohon sih ...,,kali ini aja deh., Ya...ya ...? "Hemm..... huffft....Ok..., Di Mana...??? "Sebentar Aku kirim Lokasinya kamu datang ya awas Ga datang.., persahabatan putus...!" Ancam Luna. Renata pun Berfikir tidak ada salahnya menemui sahabatnya ini, mereka bersahabat lama, sejak SMA bedanya Luna Kuliah di Australia dan Renata di Oxford. Ia berfikir sejenak Ayah....ibu... Ga apa-apa kan Kalau Aku Bersenang-senang sedikit,..? Benak Ranata. Akhirnya malam pun tiba Renata memakai gaun sedikit Terluka, tapi Tetap Sopan Ia Memakai Rompi Kembali Sebab Ia Sadar Ini Indonesia, bukan Luar Negri meski menuju Clubs Juga Jangan Sampai terlihat Seperti b***h. Ia Mengandarai mobilnya sendiri, menuju Lokasi yang di Berikan oleh Luna Itu. Sebuah Clubs Malam Ia Masuk dan Menunjukan Namanya sebagai Undangan Pesta Luna, dan Penjaga pun Mempersilahkan masuk. Itu Sebuah Room VIP. Sekitar dua Puluh Teman Luna dan Renata Datang Mereka berpesta dengan Minuman dan Nyanyian yang tidak Jelas Nadanya, sangat Sumbang di Dengar. Mereka Menyambut Ranata dengan Baik Cipika-cipiki sahabat lamanya Ini dan ada sebagian Teman asing para Gadis teman Luna. "Re...., Ayo minum Sedikit....! "Aku Ga Bisa minum Luna.." "Kadarnya dikit Ko...!" Ucap Luna yang Seorang alkoholik. Tapi bagi Renata yang tidak biasa dengan Ini Ia akan tumbang dengan beberapa Gelas saja. "Renata.... "Renata ... "Renata.... Seru semua Teman Luna yang Memaksanya minum,Akhirnya Mau tidak mau Renata minum juga, Bukannya sedikit-sedikit malam Semuanya. "Re...yah....yah ..Aduh.... kenapa sekali teguk ..? Sedikit sedikit ini kan bersulang saja.. !" Ucap Luna. "Hehe...tidak apa-apa.. Luna ternyata Ini Enak..!" "Woooow....,Kau Sanggup juga...uhhhh...Saluuuttt....., Puji luna. Mereka berbincang sambil bernyanyi dan ber senang-senang "Re.., Kenapa Orang Tuamu.., Tiba-tiba meninggal.Sakit Keras Ya..? "Serangan Jantung, Perusahaan Ayahku terancam bangkrut.. "Oh..., Jangan Khawatir.. ada Aku re.., Kita berbagi kesusahan nanti kalau bantu. "Terima kasih Luna..! Mereka tertawa hingga Renata Mulai Pusing Dan ingin buang air Kecil. "Na..? Aku ke toilet dulu ya..?" Ucap Renata yang Terhuyung-huyung. "Aku Antar ya..?" "Ga Usah...bisa Ko, cuma Kebelet Pipis !" Bisik Renata. Renata pun Terhuyung-huyung Mencari Toilet wanita Ia Sangat Pusing Sebenarnya Ingin Cuci muka agar Segar Kembali, Ia Tidak Enak Menolak Ajakan teman baiknya Ini, Setelah Buang Air kecil Renata Terhuyung-huyung makin pusing,Pandangannya Mulai kabur mencari Room VIP. Dan sialnya Renata Lupa Menghapal Nomor Roomnya. semua terlihat Sama, Ia Ingat bergagang kuning keemasan dan Membukanya, Ia setengah Sadar dalam Ke adaan Pusing hampir Saja Jatuh Hanya Saja Suasa di sini begitu berbeda, terasa Hening dan Sangat Dingin. "Luna...Ac.nya Ko kenceng banget...!" Ucap Renata Yang Duduk bersandar di Sofa setengah Tidur tanpa Sadar Ada sesosok mata Tajam Melihat Gerak geriknya di Temani dua Orang Kepercayaannya yang memegang senjata. "Bos apakah ini Gadis Persembahan itu...?" "Kurasa Bukan, Lihat Dandanannya Kurang Sexy tapi , Ini Grade. A Bos..., wanita ini Cantik alami...!" Ucap Salah Seorang Pengawalnya. Pria Berperawakan Maskulin Ini, Berdiri dan Menghampiri Renata,yang bersandar di Sofa Setengah Mabuk, Sambil Mengangkat Dagunya Renata. "Who are You...? a Bitch....??" Renata berusaha Membuka Matanya Yang Hampir Hilang Kesadarannya. Karena Mabuk, yang Ia Tau Suara Ini Sangat Di kenalnya suara Sang Kekasih yang dirindukannya, Kekasih yang menghilang tiba-tiba saat baru saja berpacaran tanpa alasan ,atau Pamit, atau kabar. Renata Membuka Mata Indahnya Manik besar Kelam dan Berkabut itu, Hingga Sang Pria Terkesima. "Daniel..., ya Kau Daniel.......? Aku merindukan Mu....!" Ucap Renata yang tiba-tiba Memeluk Pria dihadapannya dan Langsung Tidak Sadarkan diri, Sangking Mabuknya, Beberapa gelas sudah sangat Membuatnya Tak Sadarkan Diri Lagi. "Bos. Gadis Ini Mengenal Mu..?? "Mungkin...? "Wah baru saja datang pacar lama menghampiri...xixii.....!" Ledek anak buahnya. Sang Pria yang Menyangga berat tubuh Renata Masih dalam Kebingungan gadis ini mengenalnya.? Siapa dia dan berani benar gadis ini Memeluk ku,apakah dia tidak takut ku makan.? Atau memang menyerahkan Diri..?" Benak Daniel. "Daniel Viisbharteen" seorang Keturunan Italia sedang Berkunjung ke Indonesia. Dan Merupakan kekasih lama Renata, yang terpisah Karena Sebuah Kecelakaan Namun Ia Seorang Keturunan Penjahat kelas Kakap, Ia Memiliki Banyak Perusahaan di mana-mana, Satu Yang pasti sejak kecelakaan itu Ia Lupa Dengan Renata. "Bawa gadis ini Masukan Ke Mobilku....!" Perintah Daniel Anak buahnya Langsung membopong tubuh Renata dan Memasukannya ke Mobil Daniel, Mereka Membawanya Ke sebuah Apartemen Mewah di Kawasan Jakarta ini. Sedangkan Renata, Beluk Sadar Juga dari mabuknya Ia di Bawa Oleh kekasih Lamanya ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD