Telapak tangan seorang Stela seketika melayang lalu mendarat di wajah Akbar keras dan bertenaga. Sebenarnya, ia tidak ingin melakukan hal itu, tapi emosinya seketika naik setelah mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh adik iparnya ini. Stela menatap tajam wajah Akbar penuh kebencian. "b******k kau, Akbar!" bentak Stela penuh emosi. "Aku pikir kau laki-laki baik, tapi ternyata kau tidak ada bedanya dengan laki-laki pengecut yang menjadikan wanita tidak bersalah sebagai pelampiasan nafsu bejad kau!" Akbar seketika mengusap ujung bibirnya yang terasa nyeri, ini adalah tamparan kedua yang ia terima dari wanita bernama Stela. Pria itu tersenyum menyeringai lalu menatap wajah Stela tidak kalah tajam. "Kamu yang merubah saya jadi kayak gini, Stela. Andai saja kamu menerima cinta saya, and