BAB 3

1176 Words
Setelah puas bermain dengan sang ayah, akhirnya Elsha memutuskan untuk kembali masuk ke dalam mansion. Gadis cantik itu langsung saja mendapat sambutan hangat dari ibunya, dan ia juga dipaksa untuk membersihkan tubuhnya. Elsha yang memang tak ingin berdebat dengan ibunya hanya mengangguk, dan ia segera melaksanakan perintah wanita itu. Sementara Marcus, pria itu memilih untuk diam, dan berjalan ke arah ruang keluarga. Selama tujuh belas tahun ini dia memang tak melakukan banyak hal, dia juga rindu dengan semua rutinitasnya yang dulu. Tapi ... yah ... jelas saja kini ia memiliki tugas yang jauh lebih penting daripada apa pun. “Kau terus saja melamun, dan aku bingung harus menanyakan apa padamu.” Marcus yang sejak tadi sibuk dengan dirinya sendiri menatap. “Li An, aku kira kau memandikan Nyonya Besar.” Li An hanya menghela napas. “Master ingin mandi sendiri, dan aku juga tak punya pilihan lain.” Mengangguk, Marcus lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia menghela napas, dan mencoba untuk menyusun beberapa kata. “Ada apa?” tanya Li An. “Pemerintah Dunia mulai bergerak, dan aku dengar mereka punya beberapa rencana gila.” Marcus menatap sekitar, ia kemudian memasang wajah seriusnya. Pria itu menghela napas panjang, lalu kembali mengingat beberapa hal yang sudah ia laporkan kepada Cancri serta beberapa rekannya yang ada di Paris. “Apa yang mereka rencanakan?” Li An juga melakukan hal yang sama. Ia sangat serius, laku aura keibuannya pergi entah ke mana. “Mereka ingin mengendalikan pewaris Nine Dragon, dan membuat jembatan untuk terhubung dengan Golden Snake. Aku hanya khawatir jika akan ada beberapa hal yang mengganggu rencana Cancri, dan hal itu juga bisa membuat kekacauan yang begitu besar.” Li An mengangguk, ia ingat jika Pemerintah Dunia memang memiliki sejarah yang buruk dengan Golden Snake, apalagi dengan sang master. Wanita itu kemudian berdiri, ia melangkah ke arah jendela, dan menatap halaman mansion. “Aku tak akan membiarkan mereka. Jika mereka datang, aku dan semuanya juga akan ikut melawan. Sasaran mereka jika sudah menyangkut Golden Snake sudah pasti Master dan juga Cancri. Mungkin mereka tidak percaya jika Master bisa mati dengan begitu mudah, dan mungkin saja mereka sudah mengendus keberadaan Master di tempat ini.” Marcus mengangguk, apa yang Li An katakan memang benar. Pemerintah Dunia pasti sudah mengendus keberadaan sang nyonya, dan jika masalah itu terus dibiarkan, maka Golden Snake dan Camorra pasti akan terlibat dengan kegilaan mereka. “Dari dulu aku sangat membenci organisasi tak berguna itu. Mereka memanfaatkan banyak orang, dan bersembunyi demi kepentingan diri mereka sendiri. Mereka memasang senyuman manis, tapi menyembunyikan belati di balik tubuhnya. Mereka selalu menjadikan organisasi mafia dan sejenisnya sebagai tameng untuk melindungi diri. Padahal ... sebagian besar dari organisasi mafia sudah berada dalam kendali mereka, dan bisa menjadi senjata dan juga perlindungan yang sangat baik.” Li An memejamkan mata, ia ingat betul bagaimana organisasi itu melakukan banyak hal kotor dan menyalahkan pihak lain untuk mendapatkan simpati publik. “Aku baru tahu jika kau bisa marah dan juga kesal dengan beberapa hal.” Marcus yang baru saja mengucapkan hal itu harus menahan rasa kagetnya, ia melihat Li An yang menatapnya dengan tatapan tajam. “A-ah ... apa kau ingin menghajarku?” tanyanya dengan wajah polos. Li An diam, tapi tangannya terkepal erat. Ia baru saja ingin melangkah, tetapi suara sang master yang meminta bantuan untuk mengambil handuk terdengar. Ia langsung saja menghela napas, dan kembali menyapa Marcus. “Kali ini kau selamat, Marcus.” Setelah itu Li An langsung saja meninggalkan Marcus. Marcus yang hanya tinggal sendiri menatap. “Dia sama sekali tidak berubah. Hah ... Cancri benar-benar kejam, memberikan misi bersama wanita sinting itu.” ... Sementara di Amerika sedang dalam masa yang rawan, di Paris Cancri masih terlihat damai. Ia ingat dengan beberapa laporan yang Marcus berikan, dan hanya bisa berharap Hunt menjaga miliknya dengan baik. Pemuda itu langsung saja bangun dari duduknya, ia membuka tirai dan menatap halaman mansion yang sangat luas. ‘Sudah tujuh belas tahun, dan kehidupanku sangat tenang. Hah ... Pemerintah Dunia sangat suka mengusik orang lain, dan aku bingung dengan kemauan mereka.’ Cancri langsung saja memijat kepalanya. Ia kemudian menghentikan aktivitasnya, dan mendesah pasrah. Tok ... Tok ... Tok ... Cancri yang mendengar suara ketukan itu segera menatap ke arah pintu. “Junior ... ini Mommy!” Cancri yang mendengar suara itu menepuk keningnya. ‘Kenapa wanita itu suka sekali menggangguku. Bukankah sudah ada Drimitris, dan dia seharusnya bisa menahan Kimberlly. Oh ... pagi indahku yang malang.’ “Sayang, apa kau sudah bangun?” Tok ... Tok ... Tok ... Cancri menghela napas. ‘Menjadi seorang istri dia cukup merepotkan, sekarang menjadi seorang ibu dia lebih merepotkan!’ “Junior ... apa kau baik-baik saja? Buka pintunya!” Dengan sangat terpaksa Cancri melangkah, ia segera mendekati pintu dan membukanya. “Junior, apa yang terjadi? Kenapa kau lama sekali membukakan pintu untuk Mommy?” Cancri berusaha tersenyum, tapi sialnya itu sangat berat. “Lihat, semakin hari wajah kau dan ayahmu semakin mirip.” “Mom, ada apa?” tanya Cancri. “Mommy hanya ingin menemui anak Mommy. Apa itu salah?” Kimberlly tersenyum manis, ia langsung saja mengulurkan tangannya, dan mengacak gemas rambut anaknya itu. Entah kenapa ... setelah melahirkan putra bungsunya, ia sangat mencintai dan menyayanginya. Kimberlly bahkan merasa jika  rasa cinta pada sang suami sudah pudar, ia juga sering kali menyalahkan diri karena terasa tidak adik pada anak-anaknya. “Masuklah, Mom.” Cancri yang sudah malas berdiri di depan pintu segera mempersilakan Kimberlly untuk masuk. Ia menatap kanan dan kiri, tapi tidak jua melihat Drimitris. Kimberlly yang sudah berada di dalam ruangan anaknya tersebut, rasanya sungguh kagum kala melihat kamar itu begitu rapi. “Jadi, ada apa, Mom?” “Tidak ada apa-apa. Apa memerlukan sebuah alasan untuk mengunjungi anak kesayangan pada pagi hari?” Mendengar hal itu Cancri hanya mendesah pasrah. “Tidak ada sama sekali, itu normal, dan yah ... tidak ada yang aneh.” Kimberlly tertawa kecil. “Junior, jangan terlalu banyak mengurung dirimu. Keluar, dan bermain bersama saudara-saudaramu akan lebih baik.” “Aku punya banyak hal yang harus dipikirkan,” balas Cancri. Kimberlly menatap dalam, ia merasa jika anak dan suaminya benar-benar mirip. Ia juga tak menyangka jika bisa memiliki anak seperti itu, dan suami yang juga sepertinya itu. “Kau dan Daddy-mu sama saja, kalian berdua bagai anak kembar.” Cancri melirik. “Bukankah wajar jika seorang anak mirip dengan orang tuanya?” Kimberlly mengangguk, ia kemudian mendekati Cancri, dan langsung memeluknya. “Mommy sangat mencintai dan menyayangimu. Junior ... Mommy berharap kau akan menjadi anak yang baik dan juga memiliki banyak berkat dalam hidupmu.” Cancri yang mendapat pelukan itu hanya diam. “Ingatlah ... jika seisi dunia tidak menyukaimu, membencimu, tapi ada Mommy yang akan selalu mencintaimu.” “Ya, aku mengingatnya.” Cancri langsung saja membalas pelukan Kimberlly. ‘Jika saja bisa, aku ingin mencintaimu. Tapi maaf, Kimberlly. Hatiku bukan untukmu, rasa sayangku juga bukan milikmu. Tapi satu hal ... karena kau wanita yang sangat tulus, aku akan melindungimu sebagai seorang anak.’

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD