Ini yang ketiga kalinya Selina datang ke kantor Leo. Dia masih saja kagum dengan interior ruang kerja pria itu. Berbeda jauh dengan yang ada di rumah. Ini tiga kali lipat lebih luas. Ada lemari penyimpanan berkas-berkas yang selina tidak tahu apa namanya. Selina duduk di sofa lalu Leo akan duduk di kursi singgasananya. Seperti inilah kerjaan Selina, dia akan duduk di sana menunggu perintah dari pria itu. "Selina, kopi!" pinta Leo setelah tiga puluh menit berselang. Dengan cepat Selina berdiri lalu keluar dari ruangan Leo menuju pantri. "Pak Leo minta kopi, iya?" tanya Arnold yang kebetulan sedang berada di pantri dan juga tengah mengaduk teh di dalam cangkirnya. "Iya, uhmm... Pak." Selina bingung memanggil Arnold dengan sebutan apa. Jadilah dia memilih memangggil bapak. Merasa pria itu