Di mimpi masih membenci

1424 Words

Melihat ekspresi Wirda yang terlihat kesal membuat Janu menyunggingkan senyumannya. Istrinya ini menjadi lebih manis jika tidak berdaya seperti ini dan itu membuatnya terhibur. "Jadi kamu tetap mau duduk dilantai?" Tanya Janu. "Iya," kesal Wirda. "Yakin?" Tanya Janu. Wirda berusaha untuk berdiri dan ia merasa sangat kesakitan saat menggerakan kaki dan tangannya untuk menopang tubuhnya berusaha berdiri. Melihat raut wajah kesakitan Wirda, membuat Janu menghela napasnya. Wirda sangat keras kepala dan sulit untuk mengubah sikap Wirda yang seperti ini. Janu mengangkat tubuh Wirda, ia kembali meletakkan Wirda keatas ranjang dengan pelan. Wirda merasa harga dirinya terluka karena Janu telah melukainya, ia menundukkan kepalanya hingga sebuah tangan menarik dagunya agar menatapnya. Janu masih t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD