Bab 22

1788 Words

"Gimana, Ra?” Suara Bang Ferdi membuyarkan pikiranku. Aku menaikkan satu alis ke atas lalu menatap wajah Bang Ferdi. Kedua bola matanya tampak penuh harap. “Aku sih bisa saja, Bang. Tapi harus ada masa percobaan dulu, tiga bulan, gimana?”Aku menatapnya seraya tersenyum jahil. Kurasa Bang Ferdi akan menolak. Dia kan orangnya kadang lurus-lurus saja. Mana mau dia kuajak masa percobaan dulu tiga bulan. Mau pacaran saja sudah kayak mau jadi karyawan. “Maksudnya, Ra? Emang pacaran ada masa percobaannya, ya?” Bang Ferdi menautkan alis. “Ah elaaah, Bang. Kerja di kantoran saja yang enggak buat seumur hidup, ada kok masa percobaan tiga bulan. Lah apalagi kalau mau jadi pasangan seumur hidup. Nah kalau ada masa percobaan, maka setiap pihak bisa memutuskan hubungan kapan saja tanpa harus memb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD