Bab 31

1842 Words

“Hill, gue pamit, ya! Mau nitip oleh-oleh apa?” Aku menoleh pada Hilda yang masih menikmati sarapan. “Domba.” Sontak aku mendelik, apa tadi? Hilda bilang domba? “Lo ngatain gue, domba? Emang sobat gak berperasaan lo!” “Ck! Baper! Gue ‘kan cuma jawab pertanyaan lo.” “Ya, masa gue bawain domba, Hil? Kapasitas otak lo lagi overload kayaknya. Udah deh gak usah ngomong dulu. BIkin rusak mood.” Dia malah terkekeh, lalu dilemparnya satu bungkus kerupuk bulat itu ke arahku. Makan saja terus tuh kerupuk, biar bisa terbang! “Lo ‘kan balik ke Garut. Seinget gue, di Garut itu adanya domba.” “Dodol!” Aku menyela. “Kok lo ngatain gue dodol, sih?” Dia kali ini yang mendelik. “Ck! Baper!” Aku mengikuti perkataannya yang di awal tadi. “Dih, nyama-nyamain kalimat, itu namanya plagiat, gak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD