Bab 33

1046 Words

Ibu menatap sekilas padaku. Tatapannya penuh intimidasi. Emangnya apa aku salah kalau aku jatuh cinta sama seorang duda. Lagian meskipun duda, Mas Bos Duren kan high quality jomblo. Makin usianya matang, makin menantang. “S--sudah pernah menikah, ya? Kirain belum.” Sepertinya ada raut kecewa terlintas pada wajah Ibu. Aku paham, Ibu masih trauma. “Ya, Bu. Saya pernah menikah. Namun semua yang terjadi itu sudah menjadi masa lalu. Saya harap, Bapak dan Ibu merestui hubungan saya dan Meera. Karena, kami saling mencintai.” Eh eh eh, apa tadi? Saling mencintai. Uhuyyy … akhirnya dia ngaku juga kalau cinta sama aku, yes. Padahal kan aku belum ngaku kalau cinta sama dia, huh. Namun aku mesti tetap senyum, dong. Setidaknya kalau ayah dan ibu sudah yakin, satu hambatan terlewati. Tinggal yakin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD