Bab 18

1674 Words

Langkah panjangnya mendekat, sehingga sebelum Mak Macan menerkamku dia sudah menarik tangannya, tetapi Mak Macan menepisnya. “Ameera! Kamu main-main dengan saya?”tandasnya. Suaranya pelan, karena keberadaan Pak David yang memintanya tenang. Seluruh isi ruangan soalnya mengarah padaku semua. Berasa sedang menjadi sorotan. Huh, memalukan. “Saya sedang kerja Nyonya Besar ... apa gak lihat? Jadi gak usah nuduh saya yang bukan-bukan!” tukasku. Meski hati kebat-kebit karena selama ini tak pernah berurusan dengan perempuan terkait masalah hati. Namun aku harus membela harga diriku. Enak saja main gebrak meja saja. “Ck! Sok polos! Kalau kamu masih mempengaruhi dia untuk meninggalkan saya! Jangan salahkan saya kalau bukan hanya karirmu yang tamat di sini! Masa depanmu juga! Camkan itu, pelakor

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD