Tangan Callia ditahan ketika ingin menampar wajah Dior dan menahan tangannya adalah Dior sendiri. “Apa yang kamu lakukan padaku? Ha?” Callia murka. Kedua matanya besar sambil menahan amarah yang tampak tidak tertahankan lagi. Namun, dengan sikap tenangnya Dior membalas. “Akulah yang seharusnya bertanya seperti itu. Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan padaku?” “Aku ingin menampar wajahmu sampai sekuat-kuatnya agar kamu tidak terus mengambil apapun yang aku miliki?” “Apa kamu bilang? Aku-mengambil-apa-yang-kamu-miliki?” Dior mengeja kalimta pertanyaannya itu. “Iya!” “Bukannya justru sebaliknya? Kamulah yang telah mengambil semua yang menjadi milikku selama ini?!” Callia langsung tertawa sarkas. “Pikiranmu memang sangat picik dari dulu, Dior. Kamu tidak pernah mau mengakui kalau ka