“Aku ingin menikah.”
“Apa kamu bilang? Menikah? Dengan siapa?”
“Dengan pria yang selama ini diam-diam telah aku cintai, dan aku telah menjalin kasih dengannya sudah 3 tahun lamanya.”
“DENGAN SIAPA!!??” Aston membentak kencang.
“Dengan Alaska.”
“Alaska???”
“Iya. Aku dan Alaska saling mencinta dan kami ingin segera dinikahkan secepatnya.”
“Lucu sekali kamu ini. Kenapa bisa tiba-tiba kamu ingin dinikahkan? Lagipula, hubunganmu dengan Alaska hanyalah alasan belaka. Kenapa kamu tidak jujur saja mengatakan kalau kamu iri dengan adikmu yang sudah mendapatkan jodoh, sedangkan kamu belum?! Kamu juga tidak rela dilangkahi oleh Callia, bukan?!”
“Yang semua Papa katakan benar.” Dior menyahut tanpa ragu.
“Dior? Apa kamu sudah tidak waras sampai berbuat sejauh ini demi tidak tersaingi oleh adikmu?”
“Tidak. Aku serius ingin menikah dengan Alaska.”
“Bawa Alaska ke hadapanku sekarang!” Titahnya.
Dior segera menelpon Alaska dan meminta Alaska untuk segera masuk ke dalam ruang kerja Aston sekarang juga.
Hanya 5 menit saja dari panggilan telpon Dior, pria bertubuh tinggi dan atletis itu sudah tiba di ruang kerja Aston dan langsung menghadapi Aston.
“Apa benar yang putri sulungku katakan soal hubungan percintaan kalian selama 3 tahun ini?”
“Iya, Tuan. Yang Nona Dior katakan benar. Maaf, jika saya menyembunyikannya dari anda, karena saya tahu kalau yang saya lakukan sangatlah lancang.”
Mendengar jawaban Alaska atas pengakuannya tersebut membuat Aston langsung naik pitam. Pria tua itu segera bangkit dari kursi dan berjalan cepat mendekati Alaska, lalu menampar dengan kencang wajah Alaska sebanyak dua kali.
PLAK! PLAK!!
“b******k kamu! Beraninya kamu menjalin kasih dengan putriku. Apa kamu tidak sadar dengan levelmu dengan keluarga ini!!??”
“Saya tahu itu Tuan, tapi saya tidak bisa lagi menahan perasaan saya terhadap Nona Dior. Maka dari itu, demi untuk menunjukkan keseriusan saya terhadap Nona Dior, saya ingin segera menikahinya.”
“Besar juga nyalimu sampai berani meminta restu padaku. Memangnya kamu pikir mudah untukmu mendapatkan restu dariku?”
“Kalau Papa tidak mau merestui hubungan pernikahan kami, maka aku tidak akan segan untuk kawin lari dengan Alaska.”
“Apa!?”
“Tolong kabulkan permintaanku kali ini. Aku sudah banyak mengalah untuk kepentingan Callia selama ini.”
“Pokoknya aku tidak akan mau merestui pernikahan kalian sampai kapanpun! Dan, kamu Alaska. Mulai detik ini kamu, aku pecat!”
**
“Sayang, aku dengar kalau Dior dan Alaska telah menjalin kasih selama ini ya?”
“Kamu dengar dari mana?”
“Hubungan mereka berdua memang sudah menjadi rahasia umum.”
“Jadi, kamu sudah mengetahuinya?”
“Tentu saja.”
“Kenapa kamu tidak memberitahuku?”
“Untuk apa aku memberitahumu? Aku yakin, kalau kamu akan menentang hubungan mereka berdua mengingat kalau Alaska hanyalah berasal dari keluarga miskin.”
“Sebenarnya bukan itu alasanku tidak ingin merestui hubungan mereka.”
“Lalu, apa alasannya?”
“Rasa maluku pada Ilsyad."
"Ayahnya Alaska?"
"Iya, benar. Aku punya hutang budi padanya.”
“Hutang budi apa?”
“Hutang budi nyawa. Itulah mengapa aku menjadikan Alaska kaki tanganku selama ini. Jika Alaska sampai menikah dengan Dior, maka Alaska tidak akan bisa lagi aku andalkan.”
“Justru bagus bukan? Putrimu itu tidak akan bisa berambisi untuk mendapatkan posisinya dulu, karena tidak akan lama lagi jabatan itu akan jatuh ke tangan Sandy, menantu kesayanganku.”
“Kenapa kamu begitu membenci Dior? Padahal kamulah yang melahirkannya.”
“Kamu masih tanya kenapa? Kalau sudah jelas alasannya!”
“Bukan Dior lah yang salah, tapi aku yang salah.”
“Kalau kamu ingin aku berhenti membencinya maka kamu harus merestui hubungan Dior dan Alaska. Nikahkan mereka sebelum Callia dan Sandy menikah!”
“Ancamanmu terlalu berat untukku.”
**
Dior melamun di dalam kesendiriannya. Dia masih belum bisa percaya dengan keseriusan Alaska yang mengatakan ingin menikahinya secepatnya, ternyata malah dia terima semudah itu.
“Apa aku memang terlalu berambisi ingin bersaing dengan Callia? Sampai aku rela memanipulasi pernikahanku dengan Alaska, pria yang tidak aku cintai sama sekali. Tapi, kalau bukan Alaska yang menjadi suamiku sementara, maka tidak akan ada pria lain yang bisa aku percaya untuk membantuku mengembalikan hakku sebagai pewaris utama.”
Di tengah lamunan Dior yang belum berakhir, tanpa Dior sadari kalau ternyata Sandy sudah berdiri di belakangnya sejak tadi.
Sontak saja Dior langsung terkejut hebat begitu dia membalikkan badannya dan langsung mendapati Sandy sudah ada di depannya.
“Se-sejak kapan kamu ada di sini?”
Sandy meraih jam di tangannya untuk melihatnya. “Sekitar 10 menit yang lalu.” Jawabnya, innocent.
Dior pun segera berlalu pergi. Tapi, langkah kakinya terhenti ketika Sandy mengatakan, “Aku minta maaf!”
Dior langsung memutar kepalanya kembali ke arah Sandy, lalu mengatakan, “Maaf aku terima dan jangan mengusikku lagi!” Dior dengan tegas mengatakan itu. Kemudian, dia segera pergi kembali untuk meninggalkan Sandy.
Sandy pun bergegas bergerak cepat ketika Dior ingin pergi dari hadapanya. Dia menarik cepat tangan Dior hingga tubuh Dior terjatuh di atas tangannya dan membuat mereka saling bertatapan dari jarak yang sangat dekat.
“Kumohon, jangan membenciku. Aku berjanji akan menebus kesalahanku sampai kamu benar-benar mau memaafkan aku.”
Aku sangat membenci pria ini. Hanya sebatas membenci di mulut saja. Realitanya, aku tidak benar-benar bisa membencinya sampa ke hati.
“Batalkan pernikahanmu dengan Callia dan menikahlah denganku!”
“A-apa? Menikah dengan kamu?”
“Iya, menikah denganku.”
Aku memang sudah tidak waras sampai meminta hal itu padanya. Sepertinya tingkat kewarasanku sudah tidak lagi normal. Entah apa alasannya aku mengatakan hal itu padanya, aku hanya ingin memuaskan kemarahanku saja. Setelah kemarahanku sudah terlampiaskan nantinya, maka aku akan membuangnya seperti sampah, sama seperti dia membuangku dulu.
“Apa kamu bercanda? Apa kamu sedang mengujiku sebagai calon adik ipar kamu?” Sandy melebarkan sedikit tawa canggung.
“Apa cara bicaraku dan ekspresi wajahku menunjukkan sebuah candaan?”
Sandy bergeming. Dia tidak mengerti mengapa Dior sampai meminta hal gila itu padanya. Sandy pun merasa kalau Dior sedang berniat ingin membalaskan dendam padanya.
“Apa kamu keberatan untuk bertanggung jawab atas perbuatanmu 5 tahun yang lalu? Bukankah barusan kamu mengatakan kalau kamu akan menebu kesalahanmu itu?”
“Ya memang aku akan menebusnya, tapi bukan dengan cara membatalkan pernikahanku dan malah menikahi kamu. Kamu itu kan kakak kandung calon istriku.”
“Kamu pasti sudah mengetahuinya kalau hubungan aku dengan Callia sangat buruk dari dulu, jadi tidak akan ada yang salah jika kamu berpaling darinya dan beralih padaku.”
“Dior?” Sandy sedih sekali mendengar ucapan Dior yang justru terdengar seperti menyimpan luka. Dan, Sandy pun langsung sadar kalau yang telah melukainya adalah dirinya.
“Aku akan memikirkannya terlebih dahulu. Tolong, beri aku waktu satu minggu untuk memberikan keputusan.”
“Aku ingin kamu menjawabnya sekarang.”
“Tidak bisa.”
Tiba-tiba saja Dior meraih dasi Sandy lalu mendekatkan wajah Sandy dan...
Cup!
Mencium bibir Sandy.
**
EPILOG
“Aku yakin, kamu tidak akan bisa menaklukan hati Dior walau sedekat apapun hubungan kamu dengannya, karena Dior itu rumit dan kamu— lemah.”
Mendengar makian itu, Alaska malah merasa tertantang dengan perkataan orang itu.
“Bagaimana kalau aku bisa menaklukan hatinya?”
“Lebih dari itu. Nikahi dia, maka aku akan memberikan uang 500 juta untukmu.”
“Li-lima ratus juta?”
“Iya, 500 juta. Kamu membutuhkan uang ¾ dari nominal uang itu, kan?”
Alaska hanya diam tak menjawab.
“Aku akan berikan uang itu, tepat di malam pertama pernikahanmu setelah kamu berhasil melakukan malam pertamamu bersamanya dengan sempurna. Akan tetapi, uang itu akan hangus dan berubah jadi uang pinalti sebanyak 2 kali lipat jika kamu tidak berhasil melakukannya dalam kurun waktu 3 bulan. Bagaimana? Apa kamu sepakat?”
Alaska tidak punya pilihan lain selain menerima kesepakatan dari teman-temannya itu, lantaran Alaska sedang membutuhkan uang untuk membebaskan Bapaknya yang masih mendekam di penjara.
“Baiklah. Sepakat!”
***