Amira menunjuk televisi. "Acaranya lumayan seru ya." "Dokter Ilyas gimana, Bu? Jahat tidak sama Ibu?" Padahal Amira berusaha mencari topik supaya tidak ditanyai soal suaminya. Malah sekarang ingin membahas Ilyas. "Ya, sedikit." Kemudian tatapan mereka saling melirik satu sama lain. "Nah kan benar. Dokter Ilyas memang sifatnya begitu, sama istri sendiri saja jahat." Amira hanya tersenyum, apa mereka sering bertaruh bagaimana Ilyas memperlakukan dirinya. Amira bakal kena sleding tidak ya sama suami, kalau sampai tersebar gosip Ilyas buruk dari mulutnya. "Anu, sebenarnya mas Ilyas tidak seburuk itu kok." "Iyakah?" Amira mengangguk yakin. Kemudian mulai membicarakan kelebihan suaminya pada mereka yang langsung menyimak. Sekitar satu jam berlalu, ruang operasi terbuka dan nampak dokte