Suara mobil yang berhenti di depan rumah, serta lampu sorot yang dimatikan terlihat dari jendela. Kepalanya melirik ke belakang, sementara Ilyas langsung menarik napas. "Itu kan suara mobil papa mertua, aku halusinasi kayaknya." Ilyas meliriknya. "Itu memang mobil papa." Amira segera berdiri dari duduk. Lama bekerja dengan Malik tentunya ia hapal suara mobil itu. Saat Amira ingin membuka pintu, suaminya langsung meraih tangannya. "Kalau keluar nanti kamu dimarahin sama ibu, tetap di sini." "Ah iya, Mas." Ayub juga terburu keluar. "Siapa, Ra?" "Papa mertua, Yah." "Oh besan." Ayub langsung ikut keluar bersama Ilyas, sementara ibunya yang sudah tahu siapa tamu malam ini. Terburu memasuki dapur untuk membuat minuman. "Amira sudah tidur?" tanya Malik begitu salaman dengan Ayub. Ilyas