Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat. Penantian Amira telah berakhir semenjak dirinya menerima Amanda dari perawat. Putri kecilnya sekarang sudah boleh keluar dari inkubator. Amira tersenyum manis menatap Amanda yang tertidur di dekapannya. Putrinya sekarang sudah memiliki bobot 2,5 kilogram. Dengan pemeriksaan menyeluruh dan dinyatakan sehat. "Hari senin nanti ke rumah sakit ya, Bu Amira, untuk imunisasi." Mendengar hal itu, Amira menatap perawat dengan pandangan tidak tega. Putrinya baru saja dinyatakan sehat dan boleh pulang, malah harus mendapat suntikan di tubuh lagi. "Bisakah Amanda tidak ikut imunisasi?" tanyanya. Perawat langsung tersenyum. "Silakan bicarakan hal ini dengan Dokter Ilyas." Amira ikut tersenyum. "Maka aku yang akan kena marah." "Saya yang lebih takut kena