"Dih, aku tidak mau ya ngandung saat suami tidak ada, serasa kayak hamil tanpa suami." Ilyas memandang Amira lekat. "Tidak risih ditagih anak sama keluarga?" "Ya bagaimana mau punya anak coba, kalau suami nugas." Ilyas langsung diam, menatap Amira jauh lebih lekat. Kemudian mulai ikut makan bersama sang istri. Ilyas sangat penasaran dengan satu hal. "Memangnya kamu mau melahirkan anak dariku?" Gerakan Amira mengambil nasi pun terhenti sejenak. Memang, sewaktu muda Amira berharap menikah dan punya anak dari pria yang dirinya cintai. Namun, seiring berjalannya waktu. Tipe Amira juga mulai berubah. Menikah tanpa cinta, tidak selalu berakhir buruk. "Namanya juga jadi istri Mas, ya pasti mau punya anak dan melahirkan." Mendengar hal itu, Ilyas menjadi tertarik. "Kalau disentuh sehari du