Bibir dan Tangan

1523 Words

"Apa kau puas? Apa sekarang kau puas? Kenapa kau mengacaukan hidupku? Membuatku harus terjebak denganmu!" Anne menangis. Ia berjongkok menyembunyikan wajahnya. Saat ini keduanya berada di jalanan yang cukup sepi tak jauh dari rumah Anne. Sean sengaja mengajak Anne berbicara di luar rumah agar orang tuanya tak mendengar pembicaraan mereka. "Aku hanya ingin mengentaskanmu dari kebodohan sebelum kau menyesal," kata Sean datar. Ia kini berdiri di depan Anne dengan memasukkan dua tangannya ke dalam saku celananya. "Yang bodoh aku, yang menyesal aku! Untuk apa kau ikut campur?" teriak Anne yang mulai mengangkat kepala. Menunjukkan betapa ia hancur saat ini. "Jika aku membunuh temanmu apa kau akan membiarkanku? Jawabannya adalah tidak. Seperti ucapanmu, aku ingin membunuh temanmu, aku yang me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD