Bangsal VVIP

1096 Words

“Ponselmu ada?” tanya Irene pada Jihan yang masih menemaninya. “Tidak ada. Kan tidak di izinkan untuk menggunakan ponsel,” jawab Jihan menggelengkan kepala. “Kok bisa kita dilarang?” tanya Irene lagi. “Ya kan kamu tahu sendiri, semua tanda pengenal kita pun, paspor dan lain-lain ditahan sama Madam, jadinya kita tidak bisa kemana-mana, apalagi ponsel, takut mungkin kalau kita kabur.” Jihan menjelaskan. “Aku ingin menelpon keluargaku.” Irene menunduk. “Kamu mau katakan ke mereka kalau kamu terluka?” tanya Jihan. “Tidak mungkin. Aku tidak mungkin mengatakan kepada mereka bahwa aku terluka, itu pasti akan membuat mereka semua khawatir,” kata Irene menggelengkan kepala. “Lely kayaknya memang punya dendam padamu, karena menganggap apa yang ia alami, karena kehadiranmu.” “Kalau aku jadi L

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD