“Ka-kamu tak mau menolongku?” tanya Irene masih menutup buah dadanya. “Tidak usah menutupnya. Aku kan sudah pernah melihatnya,” geleng Javendra lalu melangkah menghampiri Irene. “Baju kamu bisa basah.” “Lalu aku biarkan begini saja?” “Ya tidak juga,” kata Irene. “Emang di tekan dimana sih? Kok airnya bisa muncrat ke atas?” “Ya kan kamu salah buka.” Javendra lalu menghampiri Irene dan menutup kran air yang mengalir dari atas karena tutupannya terbuka, sebenarnya Javendra bisa memanggil layanan kamar, tapi karena ia senang melihat Irene seksi seperti saat ini, Javendra jadi senang. Ia tidak akan mau berbagi kesenangan pada orang lain. Akhirnya air tidak lagi muncrat ke atas, airnya berhenti dan mengalir dari bawah. Irene mendesah napas halus, meskipun ia malu sekali karena Javendra mel