2

690 Words
Chello memukul stir. Ia kesal dengan tingkah Audi yang menurut Chello kecentilan— “Gatel banget sih. Gue nggak suka sama cewek gatel. Cabe-cabean.” Chello tetap melajukan mobil meski tengah emosi. Ia ingin segera sampai rumah. Mengistirahatkan otak setelah merasakan kejadian buruk di rumah Audi. Perjodohan Chello dan Audi memang telah ditetapkan. Kedua anak itu bahkan telah bertukar cincin saat Audi kelas satu SMA. Jadi secara harfiah Audi adalah tunangan Chello. Jangan salahkan Chello yang tidak mau mengakui. Chello tidak pernah merasa pernah memberikan Audi cincin karena Diralah yang tiba-tiba saja datang ke rumah Audi menyerahkan cincin. Dan Boom! Pagi harinya Dira mengatakan jika Audi adalah tunangan Chello. Sampai di rumah Chello langsung memarkirkan mobil. Ia mengambil ransel di jok tengah sebelum turun dan menghempaskan diri ke sofa ruang keluarga. “Tumben udah balik?” tanya Michell yang berada di sebelahnya. “Kenapa sih Llo? Muka lo kaya orang abis tawuran tahu nggak!”  “Kesel gue!"   “Audi lagi?” tebak Mich tepat sasaran.  “Siapa lagi?!” Michell langsung terbahak—Ya emang cuman Audi sih. The one and Only yang bisa bikin lo ngamuk Llo. “Terima nasib aja sih. Eror-eror gitu tunangan lo Bos. Coba aja dulu.”  “Tuker posisi coba.” kesal Chello pada Michell. “Yaelah! Kalau otak dia bener gue takis dah tuh cewek. Cantik anaknya. Sayang aja otaknya gitu.” Itu juga yang dirasakan oleh Chello. Jika otak Audi waras Chello mungkin terima saja dijodohkan. Masalahnya Audi kelainan. “Yakin nggak mau coba?” pancing Michell. “Males. Gue nggak suka dia.” Michell mengangguk. Bukan sekali memang Michell meminta Chello untuk menerima keadaan dan kini saudara kembar dari Chello itu mulai paham jika lelaki itu memang tak menaruh minat pada putri dari sahabat orang tuanya. Chello pamit untuk ke kamar, tempat yang sehari-hari ia gunakan untuk menghabiskan waktu. Chello sangat mencintai privasi. Ia selalu merasa aman jika berada di ruangan pribadinya. “Llo Mamah mana?” Chello menepuk jidat. Ia melupakan sosok sang mamah saking takutnya pada Audi— “Tolong jemputin dong. Mamah di rumah Om Aldo.” Pinta Chello sebelum beranjak menaiki tangga. “Anak Setan Llo! Gue aduin Dipta tahu rasa. Chello b*****t!” Chello menyalakan lampu kamar. Ia berjalan ke arah sofa, meletakkan ransel sebelum masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Chello memang terbiasa mandi ketika akan beristirahat. Selesai membersihkan diri, Chello mengambil ponsel dari dalam tas lalu merebahkan diri di ranjang. Rutinitas Chello. Menghabiskan waktu dengan ponsel, membalas chat yang masuk dari teman-teman kuliah dan memantau jejaring sosial Icha dan Michell. Sebagai anak sulung ia merasa memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka. Mata Chello memicing saat nama Audi muncul di beranda Instagramnya.  Audimahendra udah bahagia? Setelah nyatikin gue kak? Chello menghembuskan nafas setelah membaca caption postingan Audi. Gadis itu mengunggah sebagian wajah sampai dagu dengan kalimat sama persis dengan caption yang ditulis. Penasaran— Chello membuka kolom komentar. ♥ 925          Audimahendra udah bahagia? Setelah nyatikin gue kak? damianrahardi mending sama gue daripada lo disakitin Di  dionwiyoko terima cinta gue aja please!! Gue janji bakal bahagiain lo. Suer deh windardimas g****k banget cowok yg udah nyakitin lo. Liat lo nangis aja hati gue hancur, gimana gue sampe hati nyakitin lo princess #sayangaudi Chello memukul ranjang. Ia kesal sendiri setelah membaca setiap komentar yang masuk. Chello tidak mengerti dengan semua pengikut lelaki Audi. Tidak ada hal spesial dalam diri Audi tapi mereka seolah mendamba sosok itu. “Lagian ngapain sih pake posting beginian? Cari sensasi aja!” gerutu Chello. Ia tidak terima seolah apa yang tengah Audi lakukan kali ini adalah bentuk pencarian perhatian dan Chello akui Audi berhasil. Chello tidak mau larut dalam rasa kesal dan seperti hal yang sudah-sudah, lelaki itu akan mengirim pesan pada Audi untuk menghapus postingannya. Chello: Hapus postingan ig!!— singkat, padat dan jelas. Tipikal Chello sekali. Audi: Lucu tauk kak.. banyak yg komen juga. Nggak usah dihapus ya. Chello mengeram. ‘Gadis susah diatur seperti Audi, Chello tidak akan pernah menyukainya. Lihatlah! Belum menjadi apa-apa saja Audi sudah menentang apalagi kalau dikasih hati,’ pikir Chello sebagai respon penolakan Audi. “Cinta lo palsu Di!”      
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD