Setibanya di ruangan papanya, Anna berhamburan ke pelukan laki-laki paruh baya itu. Dia menangis sambil memeluk tubuh Diego yang masih belum sadarkan diri. "Kenapa aku harus mengalami semua ini, kenapa?" Anna menangis tak tertahan. Dia meratapi nasibnya yang malang. "Seandainya saja papa tahu, apa yang sudah terjadi pada Anna, pah, papa pasti akan merasa sangat kecewa. Anna sudah kehilangan semuanya, harga diri Anna, kehormatan Anna, semuanya sudah hancur. Dan kini Anna hanya akan menanggungnya sendirian, pah, Anna sedih." Hingga tiba-tiba sebuah tangan membelai kepala Anna. Anna yang saat itu masih menangis, seketika menghentikan tangisannya dan mendongak menatap pria itu. Diego membuka matanya dan membelai wajah Anna. Anna tersenyum melihat itu. "Papa? Papa sudah siuman?" Anna menan