PS.22

1420 Words

Senja masuk ke kantor dan sengaja turun jauh dari kantor, ia tak ingin membuat semua orang menoleh ke arahnya jika ia datang bersama Aslan, sang pewaris dan pemilik perusahaan ini. Begitu lah hubungan Senja dan Aslan, jika di kantor mereka profesional dan tidak pernah seakrab biasanya. Itu adalah aturan baru dari Askia, agar semuanya terasa nyaman dan tentram. Aslan di sambut hangat oleh sequrity yang kini berjaga dan siaga di depan gedung kantor, semua yang melihat Aslan membungkukkan badan untuk menghormati sang empunya. Senja berjalan terus tanpa menoleh melihat Aslan yang kini menatap punggungnya. Aslan tak ingin ada perbedaan antara dirinya dan Senja. “Oh jadi sekarang … lo sudah menemukan jawabannya? Bahwa lo menyukai Senja?” tanya Randi, membuat Aslan menoleh dan menggelengkan ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD