“Jangan terus mengatakan dirimu janda dan tak berhak ini itu, kamu manusia, janda atau apa pun itu anggap saja itu bunga dalam hidup, tak ada yang sempurna di dunia ini, jadi kamu harus yakin dan percaya,” sambung Aslan. “Hem baiklah, maafkan aku,” jawab Senja. “Ya sudah. Aku sudah pesan makanan, dan sebentar lagi akan datang.” “Kamu pesan makanan apa?” tanya Senja. “Jangan khawatir, aku pesan makanan murah tapi rasanya mengalahkan harganya,” jawab Aslan, berbohong. Sedangkan ia sudah membayar hampir 80% dari harga makanan yang ada di resto ini. “Bukan itu, Lan, aku hanya—“ Aslan tertawa kecil mendengar Senja, Aslan baru kali ini merasa bebas tertawa dan tidak memikirkan apa pun. Sesaat kemudian, waitres hendak membungkukkan badan, namun Aslan memberi kode agar tak melakukannya, ia