Dua Puluh Dua I I Radista Pov

1562 Words

Aku mencuci piring sembari bernyanyi-nyanyi ria, btw, baru beberapa minggu aku masuk kuliah tapi sudah banyak mengajukan surat cuti membuatku belum punya teman. Tapi itu tidak masalah buatku, kegiatan mencuci piring terhenti saat suara pintu Apartemen di buka. Aku mengerutkan kening, itu sudah pasti Ken manusia menyebalkan tapi kenapa dia pulang secepat ini? bukan nya dia pamit akan pulang malam? Setelah mencuci tangan hingga bersih aku menuju ke depan, dan tatapanku seketika terpaku pada darah yang menetes pada kepalan tangan dia. Penampilan yang tadi pagi super rapi kini sudah acak-acakan. Apa yang terjadi? “Lo, habis ngapain sih sampe kayak gini?!” tanyaku khawtair sembari menarik lengan Ken untuk melihat luka nya. Aku tersentak saat Ken malah menepis tanganku, dan membuatku mundur se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD