55. Ketakutan Qiara

1440 Words

“Ini salah, Zein, kita harus menghentikannya,” ucap Devina mengaitkan kembali kancing kemejanya dan memperbaiki rambutnya yang sudah berantakan, lalu memperbaiki warna bibirnya yang sudah memudar karena ciuman yang dilakukan Zein. Zein menghela napas dan menatap wajah Devina. “Aku menginginkanmu, Dev, kamu pun sama, bukan?” tanya Zein dan kali ini nada bicara Zein menjadi lebih jinak. “Zein, kita harus menyadari ini, kita bukan pasangan lagi, dan harusnya kita bisa menjaga diri.” “Menjaga diri? Nggak ada hati yang aku jaga, hati yang aku jaga hanyalah hatimu, sedangkan kamu menjaga hati Bima. Kenapa kamu melukaiku terus, Dev? Kenapa? Apa aku salah? Apa aku pernah melukaimu?” Devina bangkit dari duduknya ketika penampilannya sudah rapi, ia pun mengambil kunci kamar dan menoleh menatap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD