“Jahat kamu, ya, bisa-bisanya kamu memasukkan ibuku ke dalam panti jompo dan teganya mengatakan dia adalah beban, kamu nggak pernah sadar,” geleng Devina.
“Jika kamu menganggap ibumu bukan beban, ya sudah, kamu yang rawat saja, aku ini sudah banyak beban, istriku saja seleranya sangat tinggi, anak-anakku sudah empat, kamu jangan mengatakan jika nggak tahu kehidupan kami. Kamu mungkin bisa mengatakan itu karena kamu udah kaya dan udah mapan,” kata Gino membuat Devina menggelengkan kepala.
“Sudahlah, Honey, kita pulang saja,” kata Bima menghentikan istrinya.
“Mas, aku nggak terima,” ucap Devina hendak menitikkan airmata.
“Lalu apa yang harus kita lakukan? Melaporkan mereka ke polisi?”
“Kamu sudah mendapatkan alamat ibu berada, kenapa kalian mau melaporkan kami ke polisi? Anak-anakku bag
