42. Pamit

1452 Words

Devina melangkahkan kakinya masuk ke cafe milik Pelinda. Pelinda dan Temmy memang belum membuka kedai kopi milik mereka, karena menunggu semuanya selesai, Pelinda dan Temmy juga sudah memutuskan akan menetap di Indonesia, dan tidak akan kembali ke Spanyol. Devina menyeret kopernya, sedangkan malam menunjukkan pukul 11. Ia keluar dari rumah Zein dan Zein juga sudah mengucap kata talak padanya, ini benar-benar akan menjadi yang terakhir, ia harus kuat dan berusaha melupakan segalanya hidupnya tentang Zein yang sangat mencintainya. Pelinda keluar dari arah kamarnya dan menghampiri Devina yang kini duduk di salah satu kursi, Temmy pun menyusul, Pelinda dan Temmy melihat koper yang berdiri disamping Devina dan mencoba menebak apa yang terjadi. Devina menitikkan airmata menatap Pelinda, membua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD