Rhe memutuskan untuk menenangkan diri. Ia menarik dan menghembuskan nafas panjang. Tenang Rhea! Jangan lepas kendali gara-gara melihat tubuh sixpack itu! Ia menyentuh rambutnya.. Oww.. Ia lupa, tadi ia keramas dan rambutnya masih basah. Rhe mencoba mengeringkannya dengan handuk. Ia mengucek rambutnya agak keras, mencoba melupakan bayangan Barra yang bertelanjang d**a dan menggodanya. Tak lama, ia memperhatikan Barra melangkah mendekatinya. Kekasihnya itu sudah berpakaian lengkap, “Rambutmu masih basah.. Mau menggunakan pengering rambut?” Rhe hanya diam tak bisa membuka mulutnya, “Kenapa diam?” Barra mengerutkan keningnya. “Barra, ka-kamu kenapa telanjang d**a?” Rhe tanpa sadar mengucapkan isi pikirannya dan kembali menelan air liurnya. Barra tertawa, “A-aku berpakaian. Apa ma