PERASAAN CINTA

1803 Words

Ponselnya berbunyi, Barra menelepon. Rhe melihat ke arah Nisha dan menunjukkan kalau ponselnya berbunyi, sambil menunjukkan gestur akan mengangkatnya. Nisha hanya tersenyum. Rhe berdiri dan melangkah ke luar untuk mengangkatnya. Barra, “Halo.. Kamu dimana?” Rhe, “Di restoran dekat kantor polisi..” Barra, “Sudah mau pulang?” Rhe, “Sebentar lagi.” Barra, “Aku jemput ok..” Rhe, “Ok.. Nanti tunggu di kantor polisi saja..” Barra, “Baik Rhea…” Rhe kembali ke mejanya, “Maafkan aku tapi..Mmm.. Aku harus pulang.” “Ok. Terima kasih sudah mendengarkan ceritaku,” Nisha menatap Rhe dengan sendu. “Sama sama, aku tidak bisa banyak membantu. Kalau membutuhkan pendengar, aku siap menjadi temanmu,” Rhe tersenyum. “Aku tidak bisa merasakan apa yang kamu rasakan, tapi, menurutku, mmm..

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD