Barra menimpa tubuh Rhe dan memagutnya dengan sedikit kasar. Hasrat yang menggelora menguasai dirinya. Bibir mereka bertemu. Barra memiringkan kepala ke kanan mempermudahnya saat mencium bibir kekasihnya yang menggoda hati. Saat kontak bibir terjadi, Barra tahu ia merasakan ledakan sensori. Ia mencium aroma tubuh Rhe yang tidak hanya menggoda indera penciumannya tapi juga memancarkan daya tarik yang semakin meningkatkan gairahh di dirinya. Barra seakan lupa segalanya, ciumanya semakin cepat dan kuat. Rhe merintih mencoba mengikuti apa yang Barra lakukan. Ia tahu tubuhnya semakin bergelora. Bibirnya menjadi area yang sangat sensitif, setiap tekanan dan rasa hangat dari tubuh Barra menstimulasi dan mengaktifkan rasa bahagia di otaknya. Tubuhnya terasa ingin meledak saking senangnya