Seperti ini, dia akan berbaring di sofa setiap datang ke kamar ini. Aku yang sedang merebahkan diri di ranjang pun segera duduk bila Kak Arthur datang. Jangankan tidur di ranjang yang sama, bertanya padaku pun tidak. Ah, Tiffany ... Kak Arthur ini suaminya Tiff, kenapa jadi kamu yang kecewa ketika mereka memutuskan untuk tidak bisa tidur bersama? “Segera bersiaplah! Aku lelah, akan tidur sebentar.” “Bersiap?” tanyaku yang tak paham dengan perintahnya. Pria itu memejamkan mata tanpa mengganti bajunya. Pahatan wajah tampan tersebut menyiratkan perasaan lelahnya. Dia baru saja mengikuti rapat bersama anggota dewan mahasiswa untuk membahas acara pelepasan kakak tingkat nanti. Termasuk Adrienna yang turut serta di sana. “Jangan bilang kaulupa dengan keberangkatan kita ke rumah nenekku!”