"Aa," gumam Bunga dengan kedua mata yang berkaca-kaca. "Aa yang nyiapin ini semua?" Bunga benar-benar merasa terharu. Awalnya ia mengira bahwa dirinya tidak akan terkejut lagi karena sudah dapat menebak kejutan yang akan diberikan oleh Askara Wijaya, kekasihnya tercinta. Namun, setelah melihat pemandangan indah yang kini tersaji di depan mata, bukan hanya terkejut yang kini Bunga rasanya. Hatinya pun diselimuti rasa haru, bahagia bahkan tidak menyangka bahwa Aska akan menyiapkan lamaran romantis untuknya persis seperti apa yang pernah dia lihat di sinetron. Bunga bahkan sampai menitikkan air mata karenanya. "Jawab dulu pertanyaan saya, Bunga. Apa kamu mau menikah sama saya?" Aska mengulangi pertanyaannya masih dalam keadaan berjongkok tepat di depan Bunga. Bunga menatap sayu wajah Aska