BAB 12

1152 Words

   Adrian POV “Gak jadi antar Nancy?” Suara merdu itu mengawali perbincangan diantara kemacetan sore ini. Tumben sekali Lisa mau mengajakku bicara terlebih dahulu.     “Udah tadi sebelum jemput kamu.” Aku menatap wajahnya dan bisa ku lihat kembali semu merah jambu di pipinya.     “Pertanyaan aku kemarin belum kamu jawab!” Dia melihat kearahku sambil mengerutkan dahinya bingung.     “Sejak kapan kenal Dimas?” Dia mengalihkan pandangannya ke bawah melihatku menatap matanya.  Pipinya kembali memerah.  Jika dia terus semenggemaskan ini,  aku tidak bisa menjamin akan kuat menahan untuk tidak menerobos masuk kedalam kamarnya dan menerjangnya di ranjang. Persetan dengan semua perjanjian tertulis kami,  lagipula dia istriku. Aku berhak melakukan itu.     “Belum lama, sekitar satu bulan se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD