BAB 16

1131 Words

    Nancy melirik ponsel Adrian yang berserakan di lantai.  Dia sangat heran,  masalah sebesar apa sampai membuat laki-laki yang biasanya tenang itu,  semarah ini.     “Ada apa?” Wanita itu mencoba bertanya. Adrian menghembuskan nafasnya kasar kemudian menggeleng sambil tersenyum. Senyum yang sangat dipaksakan,  Nancy tahu itu.     “Tadi ponselku jatuh.” Nancy tahu Adrian sedang berbohong.     “Duduk!” Wanita itu menurut tanpa mengucap apapun.     “Minggu besok,  aku ada acara amal di Bandung.  Temani yah?” Adrian tampak berpikir, tapi kemudian mengangguk dengan senyuman manis seperti biasa.     “Kamu kesini cuma mau bilang itu?” Nancy mengerucutkan bibirnya sebal.     “Habisnya dari kemarin kamu gak bisa dihubungi sih.”     “Maafin mamah masalah yang kemarin.” Nancy menggigit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD