Bambang mengusap wajahnya dengan telapak tangan, ia lalu membereskan buku miliknya yang entah kenapa berserakan diatas meja, padahal ia biasanya orang yang paling rapi. Dia melirik sesaat dibangku sebelah, biasanya guru olahraga baru disampingnya ini nampak sibuk dengan banyak pekerjaannya, tapi hari ini tak muncul. Belum lama memang ada guru olahraga tambahan, agar pelajaran olahraga berjalan dengan baik. Tumben sekali ia peduli dengan orang lain. Mungkin begitu pikir Bambang. Setelah merapikan mejanya, ia mengambil dompet dan ponsel dari dalam tas, lalu berjalan keluar kearah kantin. Sejak pagi ia belum makan, hanya menyemil buah yang dibawakan sang ibu, tapi perutnya tak tertolong, buah itu tak membuatnya kenyang. Saat berjalan menuju kantin, suasana seolah nampak sepi, lorong-lor