Mengenangmu

1023 Words
Abi sedang termenung di balkon rumahnya. Sesekali diisapnya rokoknya. Pikirannya hampa, sudah satu bulan sejak kepergian Kayla, dan Alea masih dirumah Neneknya, itu berarti dia akan selalu lengket pada Kiara. Tak dapat Abi pungkiri Kiara begitu mirip Kayla. Tapi ego nya tidak ingin mengganti Kayla dengan siapapun walau itu Kiara sekalipun. Apalagi di satu sisi dia tau sahabat sekaligus sepupunya Alif menaruh hati pada Kiara sejak awal mereka berjumpa, dan terus mengejar Kiara sampai hari ini. Masih teringat jelas saat dia bertemu Kayla dan Kiara pertama kali. Kayla yang lemah lembut dan Kiara yang lebih ketus dan cuek. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama kepada dua gadis kembar itu. Dan hanya Abi sendiri yang tau. Tapi melihat kayla yang begitu rapuh dan mudah sakit membuatnya ingin sekali melindunginya. Mereka berdua kembar identik. Tapi entah mengapa Abi mempunyai insting hingga dapat membedakan keduanya. Pertemuan mereka sering terjadi karena ayah si kembar pak Adrian sering mengajak kedua putrinya saat ia ada pertemuan bersama abi yang merupakan rekan bisnisnya. Saat Rapat terkadang pak Adrian menyuruh Kiara yang menjelaskan terkait proyek yang sedang dikerjakan. Bisa dilihat bagaimana pintarnya Kiara memegang peranan menjelaskan semua hal terkait perjanjian bisnis antara perusahaan Abi dan juga Ayahnya. Terkadang Pak Adrian pun sering menceritakan pada Abi disaat mereka duduk berdua, tentang kedua putri kembarnya. Bagaimana Kayla dan bagaimana Kiara. Membuat Abi dilema. Di sisi lain hatinya mengagumi Kiara tapi di sisi lain dia melihat sepertinya Kayla menyukainya. Abi tidak ingin menyakiti Kayla karena dia tau Kayla rapuh. Entah rasa cinta bagaimana yang dijalaninya saat itu. Tapi pada akhir keputusannya dia memilih Kayla dan tiba tiba melamar Kayla pada kedua orang tuanya tanpa ada masa pacaran. Karena bagi Abi dia mencari istri dan bukan pacar. Tentu saja Pak Adrian sangat gembira karena Abi yang melamar kayla. Karena dia yakin Abi bisa menjaga kayla. Dan malam itu ketika Abi meminta izin pada orang tuanya akan menikahi kayla, tentu saja Papanya setuju tapi tidak bagi Mamanya. Karena sang Mama ingin Abi menikah dengan anak sahabatnya sesama geng Sosialita. Abi pun sangat mengenal siapa anak sahabat mamanya, yaitu Dona karena mereka sering bertemu. Tapi entah mengapa Abi sangat tidak suka pada Dona yang dianggapnya hanya sebagai teman biasa saja. Tapi tidak bagi Dona yang secara diam diam menyimpan hati pada Abi. Apalagi Abi tampan dan juga sukses. Pasti bangga rasanya bersanding dengan laki laki gagah seperti Abi. Dan pertengkaran hebat antara Abi dan Mamanya tak terelakan. Apalagi Mamanya tau kalau Kayla adalah gadis yang rapuh untuk bersanding dengan Abi. Dan benar saja ancaman mamanya terbukti saat pernikahannya dengan Kayla hanya sang Papa dan Adik laki lakinya yang hadir. Sedangkan Kakak perempuannya tentu saja berpihak pada Mamanya. Abi makin dalam menghisap rokoknya hal yang sudah lama tidak pernah dilakukannya semenjak menikah dengan kayla. Tapi malam ini hatinya sangat sedih. Apalagi tadi siang Mamanya sangat ceria mengunjunginya di kantor bersama Dona. Abi tahu maksud Mamanya tapi dia bersikap seolah olah tak tau apapun. Dan satu hal lagi yang membuatnya ketakutan adalah Alea yang makin dekat dengan Kiara dan bisa jadi suatu saat Kiara akan mengambil Alea darinya. Apalagi dia tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya pada Alea untuk saat ini mengenai kepergian Kayla karena Alea pasti belum memahaminya. Abi tidak ingin putrinya bersedih. Tetapi segera ditepisny ketakutannya, semua tidak akan terjadi karena Alea miliknya, satu satunya kenangan manisnya bersama Kayla. Abi tau watak Kiara yang keras tapi dia pun tak akan mau mengalah jika pada akhirnya Alea tak bisa dipisahkan dari Kiara, maka Abi akan menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan Alea. "Kamu disini rupanya". Satu suara berat mengangetkan Abi. Rupanya Papanya tiba tiba sudah ada dibelakangnya. "Papa cari kamu dibawah, mari temani Papa makan malam, Papa hanya sendiri di meja yang besar dengan makanan yang banyak. Atau kita makan di taman saja?" ucap Papanya sambil merangkul pundak Abi. Papanya tidak bertanya mengapa Abi melamun,karena papanya tau pasti putranya itu masih sedih. Dia sangat tau kebiasaan putranya jika sedang sedih. "Iya Pa ... Abi temani Papa," ucap Abi kemudian sambil mematikan rokoknya yang tinggal sedikit. Dengan senyum dirangkulnya juga pundak lelaki paruh baya yang begitu mencintainya.Pria yang selalu membelanya di saat semua memusuhinya, selalu bisa membuatnya bangkit di saat ia terpuruk. Papanya jugalah alasan Abi masih bertahan tinggal satu rumah bersama Mamanya. Sebenarnya sudah lama Abi ingin pindah ke rumah barunya yang dibelinya dari hasil keringatnya sendiri. Tapi Papanya keberatan karena dia ingin Abi tetap menemaninya sebagai penyejuknya menghadapi kerumitan di dalam rumahnya sendiri. Apalagi semenjak Alea lahir, papanya makin berat melepas Abi untuk tinggal sendiri. Beliau begitu mencintai cucunya tersebut. "Bagaimana Alea, apakah kamu sudah cerita mengenai Kayla ?" tanya pak Farhan papa Abi sambil menyendok nasi ke piringnya. "Belum pa, dan kayaknya Abi enggak akan cerita untuk sementara waktu. Abi menunggu waktu yang tepat karena takut mempengaruhi hatinya. Alea masih terlalu kecil untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya bahwa Mamanya telah tiada," ucap Abi menerawang mengingat putrinya itu. "Papa lihat sepertinya Alea dekat dengan Kiara, Jangan-jangan dia mengira Kiara adalah Mamanya," ucap Pak Farhan lagi lalu menyuapkan nasi ke mulutnya. "Ya begitulah pa, Alea mengira Kiara adalah Mamanya. Dan memanggil Kiara dengan panggilan Mama. Abi tidak ingin terus-terusan begitu, takutnya Alea akan terus bergantung pada Kiara," ucap Abi lalu mengunyah makanannya. Hening tak ada yang bicara, baik pak Farhan dan juga Abi diam dalam pikirannya masing-masing. "Bijaklah dalam bersikap karena pertaruhannya adalah Alea, atau kamu menikah dengan Kiara untuk Alea," ujar Pak Farhan yang membuat Abi menghentikan makannya karena kaget dengan kata-kata papanya. "Papa bicara apa, Abi baru saja kehilangan Kayla dan tidak ingin menggantikan Kayla dengan wanita lain. Dan juga Abi tidak ingin menghancurkan masa depan Kiara. Pasti ada seseorang yang mencintai dan dicintainya," jelas Abi pada Papanya dengan bahasa yang baik. "Biarlah seperti ini dulu, Alea menganggap Kiara Mamanya, nanti Abi akan bicara sama Kiara mengenai hal ini. Abi juga tidak ingin Kiara terbebani dengan keadaan ini," ujar Abi lagi sambil memandang Papanya yang mulai menua tapi tetap berwibawa. "Baiklah Papa percaya kamu dapat melewati semua ini, Papa yakin kamu bisa bijak dalam bertindak," ujar Pak Farhan Papa Abi sambil tersenyum. Selesai makan Abi pamit pada Papanya untuk istirahat. sedangkan Pak farhan pun kembali keruang kerjanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD