Sorenya Kiara mengantar Alea kerumah orang tuanya.mamanya senang melihat cucu terkasihnya.yang akan selalu mengingatkannya pada kayla.rencana mereka akan berangkat besok sore.karena kiara besok pasti mulai sibuk dengan kantor dan butik mamanya jadi Alea diantar memang.
"Ara….selama ayah dan mama pergi baik baik sama suami kamu" ucap ayahnya sambil makan lopis buatan mama kiara.
"Siap bosss" ucap kiara meletakkan tangannya tanda hormat
"Iya nak pernikahan bukan main main,mama tau baik ara atau abi menikah karena Alea,tapi ini semua sudah diatur Allah.mungkin ini jalan jodoh kamu sama Abi" ucap mama kiara sambi menggeser kursi di samping suaminya.
"Mama sama ayah apaan sih…doakan saja semoga Mas Abi gak kaku banget kayak kanebo belum kena air atau dingin kayak beruang kutub" ucap kiara sambil tertawa ngangak yang langsung ditegur ayahnya.
"hushhh....sama suami sendiri gak boleh gitu" ucap ayah kiara sambil meletakkan cangkir teh nya.
"hahahaha.....gak apa apa ayah kan mas abinya gak ada" kiara makin kencang ketawanya.
"Ara Sayang…gak baik lo ceritakan keburukan suami.dilarang nak sama agama" ucap mama kiara mencoba menasehati putrinya.
"Ara gak buka aib suami ma..cuma canda aja sama ayah.ara gak ulangin lagi deh ibu negara" ucap kiara sambil mengangkat tangannya ke kepala bersikap hormat pada mamanya.
Alea yang saat itu baru dari kamar mengambil boneka tertawa geli melihat tingkah kiara.wanita yang kini menjadi mamanya.
"Alea sayang…jangan rewel selama sama nenek sama akung ya,video call mama juga ya cantik" ucap kiara sambil memeluk putri saudari kembarnya itu dengan sayang.putri yang membuatnya menikah dengan abi.jika saatnya tiba dia akan menceritakan semuanya pada Alea.entahlah bagaimana reaksi anak itu nantinya.bagaiman juga dengan Abi.apakah laki laki itu akan pergi meninggalkannya, kiara terkadang takut itu terjadi.tapi kiara juga tidak bisa memaksakan kehendaknya pada Abi jika ternyata Abi menemukan seseorang yang dicintainya.
" ma..malam ini Ara tidur disini ya" ucap kiara sambil membelai rambut alea yang sedang asyik memainkan bonekanya.
" izin dulu sama suami kamu" ucap ayahnya yang dibalas anggukan mamanya tanda sependapat dengan mamanya.
Kiara mengirim pesan pada Abi kalau malam ini dia akan tidur dirumah orang tuanya menemani Alea.beberapa saat ditunggu belum ada balasan dari Abi.mungkin hp nya mati atau si empunya hp lagi sibuk.batin kiara sambil meletakkan ponselnya di meja.
Selesai makan malam, mereka semua berkumpul diruang keluarga.asyik bercerita.Alea duduk di pangkuan kiara sampai masuk waktu tidur tiba.segera digendongnya Alea yang telah tertidur ke kamar.direbahkannya gadis kecil itu dan diselimutinya dengan sayang.
Setelahnya Kiara mulai membersihkan wajahnya dan mengganti bajunya.sebelum naik ke tempat tidur diperiksanya dulu ponselnya siapa tau ada pesan masuk.
Rupanya ada dua belas panggilan tak terjawab.pantas saja Kiara tidak mendengarnya karena tadi ponselnya di mode silent.segera Kiara menelepon balik
Terdengar nada sambung lalu suara Abi mengucapkan salam.
" mas..tadi telpon aku ya,maaf hp aku silent jadi gak tau" ucap kiara merasa bersalah.
"Iya,aku cuma mau bilang kalau besok malam aku keluar kota ada urusan yang mesti aku kerjakan di cabang" ucap Abi di seberang." Kamu tidur saja disitu selama Alea pergi atau kamu bisa pakai apartemen,kita terikat hanya karena Alea jadi selama Alea tidak ada kamu tidak usah urus aku." Ucap Abi melanjutkan yang hanya dibalas diam oleh Kiara.
"Halo..halo..kiara..kamu gak tidurkan" panggil Abi di seberang.
"Hmm…gak mas,iya aku paham,aku gak mungkin tidur di rumah karena mama udah nugasin pak rahmat sopir keluarganya sama istrinya yang jaga rumah,aku gak mau mereka cerita ke mama kalau aku tidur dirumah nanti mama malah sakit mikir aku tengkar sama mas Abi,jadi aku tidur di Apartemen saja mas" ucap Kiara akhirnya setelah mengatur nafasnya karena jujur ada rasa sedih menelusup ke dalam hatinya.
"Ya sudah terserah kamu saja,salamku buat mama sama ayah dan juga bilang sama Alea besok baru aku ikut antar mereka ke bandara" ucap Abi lagi sebelum menutup teleponnya.
Setelah telepon diputuskan Abi, kiara duduk menahan sedih.jujur ia ingin bisa mengurus Abi.melukan tugasnya sebagaimana biasanya.tapi permintaan Abi tidak mungkin ia tolak karena kiara takut Abi malah berpikir yang aneh aneh tentang dirinya.
Direbahkan tubuhnya.rasanya aneh tidur jauh dari Abi.sesuatu hal yang mulai menjadi kebiasaan Kiara mencium aroma tubuh Abi,candunya.mengingat abi membuat sesuatu terasa menggelitik di perutnya.apakah hatinya mulai menginginkan Abi,kiara masih menyelaminya lagi.
" mama…bisa telepon daddy" tiba tiba saja Alea mengagetkannya." Loh sayangnya mama kok bangun lagi?" tanya kiara sambil memeluk Alea.
"Belum bisa bobok mama,telepon daddy ya,Alea pingin bobok sama daddy" ucap gadis kecil itu membuat kiara bingung.tapi diambilnya juga ponsel pintarnya,karena tidak ingin membuat gadis kecilnya sedih.
Dicoba berkali kali tapi telponnya tidak diangkat.setelah beberapa saat akhirnya telpon itu tersambung.
"Halo.." satu suara yang membuat kiara kaget,suara perempuan.
"Ya,hallo..mas abi mana.ini ponsel mas Abi kan? "Balas kiara meragu jangan jangan dia salah nomor.coba dilihatnya lagi memang betul itu nomor Abi.
"Oh…mas Abi lagi ke toilet,ada pesan? Nanti aku sampaikan" ucap wanita diseberang telpon Abi dengam suara yang lembut.pikiran Kiara dipenuhi berjuta pertanyaan siapa dan sedang apa Abi dengan empunya suara.
"Maaf bilang saja tolong telpon balik.putrinya ingin bicara dengannya" ucap Kiara kemudian sambil mengatur nafasnya.yang entah mengapa tiba tiba seperti kehilangan oksigen.
"Ok" ucap suara diseberang sana sebelum kiara memutuskan panggilan telponnya.
Kiara duduk melamun.hatinya tiba tiba sedih.dia tidak mungkin bertanya pada Abi karena mereka sudah membuat perjanjian tidak boleh ikut campur urusan satu sama lain.tapi kepalanya panas.dia ingin marah tapi untuk apa.untuk sebuah hubungan yang tidak ada apa apanya.hubungan yang terjadi hanya karena sebuah alasan.
" mama…gimana" kiara segera sadar.Alea ada disampingnya
" sebentar sayang..nanti daddy telpon balik" ucap Kiara menenangkan Alea walau saat ini hatinya sedang tidak tenang atau bisa dikatakan kesal.
Beberapa saat kemudian Abi menelpon balik.yang langsung diangkat Kiara tapi langsung diberikan pada Alea agar berbicara dengan daddynya.
"Daddy bilang masih ada pekerjaan ma" ucap Alea terlihat kecewa setelah sambungan teleponnya terputus
"Sayang..bobok ya.daddy kan besok ikut antar Alea juga" ucap Kiara menenagkan Alea."gak mau..Alea mau tunggu daddy" ucap Alea bersikeras.tapi pada akhirnya anak itu tertidur juga.Kiara yang hendak berbaring juga kaget ketika pintu kamarnya dibuka.rupanya Abi yang datang
Kiara yang masih kesal gara gara suara perempuan tadi bersikap dingin pada Abi.perubahan sikapnya membuat Abi sedikit heran.
"Mas tidur sama Alea disini saja,aku ambilin baju ganti buat mas dulu" ucap Kiara dengan ketus." Oya,pakai saja handuk di lemari itu kalau mas mau ke kamar mandi" ucap kiara lagi sebelum keluar kamar.
Kiara yang kembali setelah membawa baju ganti milik Abi yang diambil dari kamar milik mendiang kayla dulu.begitu masuk kamar dia kaget sekali melihat Abi yang baru keluar kamar mandi dengan mengenakan handuk saja.
Kiara menelan ludahnya.emosinya seakan menguap.
"Kok bengong,mana baju gantiku" ucap Abi yang membuat kiara kembali pada level kesadarannya.
"Ini bajunya" ujar kiara mulai ketus lagi.
Segera Kiara menuju sofa.malam ini dia tidur di sofa karena kesal dengan Abi.
"Loh kamu kenapa tidur disitu?" Ucap Abi yang telah selesai memakai baju.dia heran pada tingkah Kiara yang tak biasa
"Gak apa apa,biar mas Abi nyaman gak ada aku di dekat mas" ucap Kiara makin ketus.
Kiara segera menutup wajahnya dengan selimut.takut Abi melihatnya yang mau menangis
Tiba tiba tubuhnya serasa diangkat.Kiara kaget.rupanya Abi mengangkatnya menuju tempat tidur.
"Mas abi apa apaan sih….lepasin..aku mau tidur di sofa" ucap Kiara berbisik takut Alea bangun sambil memukul lengan Abi.
Abi hanya diam saja tak menangggapi.segera diturunkan Kiara tidur disampingnya.sedang Alea tidur di dekat dinding dan diberi bantal agar nyaman.posisi Abi berada di tengah diantara Alea dan Kiara.wajah Abi menghadap wajah kiara.
Kiara yang masih kesal segera menutup matanya.karena tak tahan dia hendak berbalik memunggungi Abi.tapi segera dicegah oleh Abi
"Kamu kenapa,lagi datang bulan?kok ketus sekali" tanya Abi tepat di depan wajah Kiara.bukannya menjawab Kiara malah pura pura tidur.
Abi yang gemas dengan sikap kiara segera mencium keningnya lalu turun mengecap bibirnya lembut.kiara yang kaget segera membuka Matanya.mata mereka bertemu.Kiara membalas lumatan abi yang lembut dibibirnya.tapi mengingat suara perempuan tadi membuat emosi kiara muncul lagi.digigitnya bibir Abi agak keras.Abi kaget sambil memegang bibirnya yg sakit.ujung bibir abi sedikit mengeluarkan darah.tapi kiara tak peduli segera dibaliknya punggungnya agar dapet memunggungi Abi.
Kiara kira Abi akan menyerah.tapi malah sekarang Abi memeluk kiara dari belakang.mengecup lembut leher Kiara yang membuat Rasa nyaman.Kiara ingin sekali berbalik dan menuntut lebih pada Abi.dia ingin sentuhan Abi.tapi membayangkan a Abi bersama wanita itu membuatnya enggan.
"Mas…aku mau tidur"ucap kiara pada akhirnya.
"Kamu hadap kesini dulu" ucap abi tetap mengecup punggung kiara.
Mau tak mau kiara berbalik.mata mereka bertemu lagi.Abi tersenyum padanya.senyum manis yang selalu membuat jantung Kiara berdisco..bibir Abi masih luka.
"Maafin aku mas, bibir mas Abi sakit? Tanya kiara sambil membelai bibir Abi yg sakit.bukannya menjawab Abi malah mulai mencium lagi bibir Kiara lembut.lidahnya masuk membelit lidah kiara menjelajah seluruh mulut kiara.
Kiara memejamkan matanya mengikuti irama bibir Abi.tiba tiba Abi menghentikan ciumannya.Kiara membuka matanta memandang abi karena tidak rela Abi melepaskan ciumannya.
"Jangan berpikir macam macam.Tidurlah..besok kita bicara lagi"ucap abi membelai lembut bibir Kiara sebelum berbalik memeluk Alea.
Kiara ingin menangis melihat punggung abi.kenapa hatinya begitu sakit padahal hanya suara wanita yang tidak dikenalnya menjawab telpon Abi.