Gara gara kejadian tadi malam,kiara berusaha menghindari Abi.Abi pun enggan menyapanya.sebenarnya semua itu karena kiara malu dengan sikapnya yang nekat memeluk Abi hanya karena candu pada aroma Abi.tapi membayangkan itu kiara jadi tersenyum sendiri.setidaknya dia bisa puas menghirup udara disekitar Abi.
Abi seperti biasa membangunkannya shalat subuh lalu shalat berjamaah tanpa ada pembicaraan.sebuah kecupan singkat di kening lalu kebisuan.kecupan itu selalu sukses membuat lampu disco di jantung kiara menyala.tapi biarlah demikian kiara menyukainya.
Abi seperti biasa sarapan pagi dengan cemilan buatan Kiara.dan kiara tetap dengan rutinitinya mengurus Alea.rencana sore nanti dia akan mengantar Alea ke rumah mama dan ayahnya.
Semua barang barang Alea di pack nya ke dalam koper kecil.karena pasti nanti mamanya akan membelikan baju lagi dalam perhalanan untuk Alea cucunya.jadi barang barang yang penting saja yang akan dibawa Alea.
Abi masih ada di kamar Alea.menasehati putrinya apa apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat bersama nenek dan juga akung nya.
Selang tak berapa lama Abi kembali ke kamar dan memakai dasinya.sebenarnya hal yang paling tidak disukainya.biasanya kayla yang akan memasangkannya.sebelum menikah dengan kayla,bik irah lah yang selalu membantu memasangkannya.Abi sangat dekat dengan bik irah semua hal baik masakan kesukaan Abi atau apapun yang tidak disukainya bik Irah sangat hafal.kiara masih ingat pesan bik Irah padanya.tolong jangan lukai hati den Abi.dia sudah terlalu sering terluka.kiara melamunkan kata kata bik Irah.
"mhmmm...mas biar aku bantu pasangin ya?" ucap kiara ragu ragu saat dilihatnya Abi kesulitan.sebenarnya dari kemarin dia sedikit heran melihat Abi berangkat tidak memakai dasi tapi pulang dengan menggunakan dasi.iseng iseng ditanyakan pada bik irah dan surprise....kata bik irah Abi selama ini selalu dibantu kayla atau dirinya saat memakai dasi.entah kenapa begitu.
Tanpa menunggu persetujuan Abi segera kiara melangkah kedepan Abi dan memasangkan dasinya.Abi hanya diam tak menolak
"mas"
"mhmm"
"aku minta maaf soal tadi malam,aku terbawa suasana.aku janji gak akan terulang lagi" ucap kiara menatap bola mata abi dengan senyum jahilnya.Abi balas menatapnya dengan intens.kiara yang malu segera buru buru memasangkan dasi Abi pelan pelan.hening beberapa saat
"Hmmmm..,aku hanya tidak ingin merusak apapun.kamu masih bisa tinggalkan kami jika saatnya tiba tanpa ada penyesalan.kamu berhak mencintai pemuda yang kamu sukai.aku hanya tidak ingin kamu terlalu lama merasa terpaksa berada di dekatku dan Alea" ucap Abi langsung tanpa basa basi.
"AKU TIDAK PERNAH MERASA TERPAKSA MAS" ucap Kiara agak sedikit kesal. " iya aku akan pergi saatnya tiba dan gak ganggu hidup Mas Abi lagi" ucap kiara lagi tambah kesal." Sudah selesai" ucap kiara hendak beranjak tapi Abi segera menariknya menatap wanita cantik dihadapannya yang saat ini menjadi istrinya. dibelainya lembut rambut panjang dark mahogany itu kemudian diciumnya lembut puncak kepala Kiara.
"Aku berangkat" ucap Abi segera berlalu.dia tidak ingin lepas kontrol.dia laki laki normal terlalu lama dekat dengan kiara membuatnya ingin selalu dibelai.selalu disayang.ingin dicintai dengan tulus.Abi takut Kiara membuatnya kecewa atau malah Kiara yang kecewa menikah dengannya.sudah banyak kekecewaan dan kehilangan dalam hidupnya.dia tidak ingin lagi.
"Hati hati mas..terimakasih kecupannya.besok lagi ya" ucap kiara tanpa malu malu dengan senyum jahilnya.yang hanya dibalas deheman Abi
Kalau dia gak mau biar aku yang mulai.batin kiara sambil tersenyum.