"Mysha?" Agha keluar setelah memakai kaosnya. Ia melihat Mysha yang duduk bete di ruang tamu sementara Umminya mengantar Mira di depan sana. Rupanya, Mysha dititip lagi. Karena Mira harus balik ke kampus. "Bani sama Mashel gak ikut?" Ia bertanya. Mysha masih dengan tampang betenya. "Sama eyang!" Tuturnya. Yang dimaksudnya dengan eyang adalah ibundanya Khayra. Sahabat karib Bunda dan Ayahnya. "Oooh," Agha paham. "Terus kenapa kamu mau kesini?" Mysha mengerucutkan bibirnya yang lucu. Hal yang membuat kekehan Agha muncul. Mungkin terlalu dini untuk menyebut perasaan senang ini adalah cinta. Apalagi Agha malas mencari apa namanya. Namun yang Agha tahu, ia hanya senang melihat gadis kecil ini. Apalagi kalau mengerucutkan bibir, lucu sekali. Membaut siapa pun gemas ingin mencubit pipin