"Lepasin Kak.. Sakiiitt..." Tia mulai menangis. Tiba-tiba Lambok memeluk Tia erat. Tia terperanjat. Tangis Tia makin menjadi. "Sssttt jangan nangis. Berisik!" Kata Lambok dengan suara agak dikeraskan. Tia memukul bahu Tia. "Kakak buat Tia takut. Huk... huk... huk..." "Aku benci Kamu, Tia. Kamu membuatku khawatir dan membuatku menahan sakit." Kata Lambok yang enggan melepas pelukannya. "Tia juga benci sama Kakak. Kakak menghianati Tia." Tia masih menangis. Lambok melerai pelukannya. Lambok menatap lekat wajah Tia. "Coba Kamu tatap mataku, apa Kamu lihat hatiku berpaling darimu, hah?!" Lambok kesal. "Tapi... Mety?" Tia bingung. Lambok tertawa. "Hahahaha... Mety katamu?" Tia mengangguk mengerucutkan bibirnya. Lambok menangkup kedua pipi Tia dan menempelkan keningnya dengan kening Ti