Tia masih berdiri di depan cermin. "Aku gak bisa menemuinya. Aku gak mau dia melihat wajahku seperti ini." Gumam Tia. "Tapi kasihan Lambok. Dia pasti menungguku." Tia gelisah. Tia menutupi memarnya dengan rambut panjangnya. "Aaaakkhhh..." Tia tambah gelisah melihat jam di dinding. "Sebentar lagi Dia pasti sudah sampai di halte." Tia mondar-mandir di kamar nya. "Assalamu alaikum." Salam Fitri. Tia bergegas keluar kamar. "Wa alaikumussalaam." Tia menarik tangan Fitri. Fitri yang baru pulang dari sekolah jadi bingung. "Ada apa sih kak?" "Tolongin Kakak ya." Tia menangkupkan kedua telapak tangannya di d**a. "Tolongin apa Kak?" Tanya Fitri. "Lambok sedang nunggu Kakak di halte." Kata Tia. Fitri celingukan mencari sosok Ibu. "Ibu dimana?" Bisiknya. "Ibu lagi pergi arisan." Kata Tia. "