"Apa lagi yang Kamu pikirkan, Tia?" Lambok sedikit kesal. "Apa Kamu mau balik lagi ke Rumah Sakit?" Tia terkekeh. "Ya gak lah. Itu dulu, kalau Aku lagi suntuk, Aku duduk di sini. Kalau sekarang, Aku sudah bahagia." Kata Tia yang mencuri mengecup bibir Lambok. Lambok terperanjat. "Oohhh sudah berani yah?!" Lambok merengkuh tubuh Tia. "Nanti keliatan Ibu, baru rasa." Bisik Lambok yang sedikit menggigit telinga Tia. Tia jadi merinding. Jantungnya berdegub kencang. "Tiaaa....!" Panggil Ibu. "Ibu manggil." Kata Tia sedikit mendorong tubuh Lambok karena Lambok tak mau melepaskan tubuh Tia. Lambok terkekeh. "Rasain, makanya jangan mancing-mancing." Tia melotot. Lambok tertawa. "Ada apa, Bu?" Tanya Tia. "Kamu sudah masak nasi, belum? Nanti adik-adikmu pulang, mau makan sate katanya." Kata