Bab 78. Trauma

1033 Words

Satu jam berlalu. Namun Tia belum juga terjaga. Lambok mulai uring-uringan. Fitri selalu memarahinya kalau Lambok mengganggu Tia. Adzan ashar berkumandang dari masjid Rumah Sakit. Fahmi bergegas ke Masjid. "Fitri, Kamu shalat kan?" Tanya Fahmi. Fitri mengangguk. "Iya Kak." "Ayo Kita shalat dulu." Ajak Fahmi. "Lambok, Aku dan Fitri ke Masjid dulu ya." Pamit Fahmi. "Ya." Sahut Lambok. Lambok duduk termenung di sofa. "Lebih baik Aku minum Obat. Biar bisa istirahat." Gumamnya. Lambok pun meminum obatnya. Tak lama Dia sudah tertidur di sofa. Fahmi sudah menunggu Fitri di teras Masjid. Tak lama Fitri pun keluar. Fahmi tersenyum pada Fitri. Fitri menunduk malu. Mereka berjalan beriringan. "Kalau Kamu sudah lulus Sekolah, Kamu mau lanjut kuliah atau segera Aku lamar?" Tanya Fahmi tanpa ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD